Terlepas dari kontroversinya, PKS adalah partai yang ‘hebat’. Saat ini, tidak ada partai di Indonesia yang memiliki strategi yang se-terkoordinir dan se-jitu PKS.
Dalam bidang rekrutmen keanggotaan, partai ini menerapkan sistem multi level ala stem-cell. Setiap kelompok mempunyai koordinator yang bertugas merekrut dan secara kontinyu menanamkan ideologi partai. Rekruitmen ini dimulai dari hal yang ‘menyenangkan’ seperti outbond hingga pengajian ‘liqo’. Dari ajang ini mereka ‘mempromosikan’ ideologi dan garis perjuangan partai. Tidak hanya di dalam negeri, sistem rekruitmen ini juga di lakukan di luar negeri. Menjelang bulan Ramadhan misalnya, mereka mengirimkan Ustadz keluar negeri yang akan memberi ‘penyegaran’ ideologi dan bernegara yang ‘benar’ ala PKS. Mereka juga mendirikan ‘cabang’ di hampir negara besar dunia; Malaysia, Arab, Jepang, Amerika dll.
Untuk melebarkan sayap pengaruhnya, mereka ‘menempatkan’ kader mereka di hampir setiap organisasi; perhimpunan pelajar, dosen bahkan hingga pengurus bantuan sosial. Jika kita cerdik mengamati ‘pertarungan’ pengurus senat dan PPI di semua kampus dan negara, hampir selalu ada ‘wakil’ mereka yang bertarung dengan garis komando yang terstruktur. Dengan sekuat tenaga, mereka berusaha menguasai semua kepengurusan di berbagai organisasi pelajar, bukan hanya dari Sabang – Merauke, namun dari Afrika hingga Argentina. Jika di kutub Selatan ada persatuan pelajar mereka akan berusaha mengirimkan ‘wakilnya’
Tak berhenti hanya organisasi pejalar, perebutan jabatan akademis di kampus bagi para dosen pun tidak luput dari ‘perhatian’ mereka. Jejaring mereka ditemukan diperbagai universitas; dari yang terkemuka hingga abal-abal, dari fakultas yang ‘lugu’ pandangan politik agama, hingga kalangan pluralis spt komunitas Cak Nur-ian pun mereka ‘exist’.
Strategi lain adalah ‘investasi biologis’. Setiap petinggi partai memberikan ‘contoh’ rumah tangga ‘yang baik dan benar’ – salah satunya dengan berpoligami dan dengan demikian mempunyai anak yang ‘cukup’ yang akan menjadi penerus ideologi yang mereka anut. Investasi biologis ini akan membawa garis ideologi dan akan dirasakan pada 15 – 20 th mendatang.
Bayangkan, betapa hebatnya strategi mereka. Bayangkan pula, bagaimana majunya Indonesia jika kita semua mau ‘belajar’ dan menerapkan strategi ‘ala’ PKS yang kita ‘kagumi’ ini! Tentu Indonesia dengan asas Pancasila, bukan sebaliknya seperti yang mereka perjuangkan!
[…] tulisan saya terdahulu (Belajar dari PKS), saya telah menceritakan kekaguman saya pada strategi ‘ganyang’ ala PKS, yang ingin […]